Memelihara reptil mungkin terlihat menakutkan bagi sebagian orang, namun sekarang ini menjadi sebuah hobi yang populer bahkan dapat dijadikan sebagai investasi. Selain ular, salah satu reptil yang banyak dipelihara saat ini adalah iguana. Jika dilakukan perawatan yang baik, iguana dapat menjadi investasi yang menguntungkan karena harganya yang relatif tinggi.
Kata “iguana” berasal dari keluarga kadal yang disebut iguanidae. Hewan ini tersebar di berbagai daerah seperti Amerika Tengah, Amerika Selatan, Hawaii, Meksiko, Kepulauan Lesser Antilles, dan beberapa bagian di Amerika Utara seperti California dan Florida. Secara alami, iguana hidup di pepohonan, daerah berbatu, dan gurun. Mereka dapat hidup hingga sekitar 20 tahun.
Terdapat beberapa jenis iguana yang populer di kalangan pecinta binatang ini, salah satunya adalah iguana gurun. Jenis ini biasanya ditemukan di gurun pasir dan daerah berbatu. Iguana gurun adalah hewan herbivora yang memakan daun, rerumputan, bunga kuning dari semak creosote, dan tunas sebagai makanan utamanya.
Jenis Iguana
- Iguana ekor berduri memiliki fitur yang paling mencolok yaitu adanya duri-duri di seluruh tubuhnya, terutama di bagian ekornya. Panjang iguana ini dapat mencapai 12,5 cm hingga lebih dari 1 meter. Iguana berduri umumnya adalah hewan omnivora yang menyukai buah-buahan dan dedaunan.
- Iguana Madagaskar, seperti namanya, berasal dari Madagaskar. Iguana ini memiliki kecenderungan untuk memakan serangga dan tanaman, terutama daun dan akar. Habitat asli iguana Madagaskar terdapat di area batuan dan tanah berpasir.
- Iguana hijau merupakan jenis iguana yang paling terkenal dan sering ditemui di pameran-pameran reptil. Iguana hijau juga menjadi salah satu jenis iguana yang paling banyak dipelihara dan dikembangbiakkan.
Untuk masalah harga, iguana dapat ditemukan dengan rentang harga mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung pada preferensi yang dipilih. Anda memiliki opsi untuk mengunjungi toko reptil secara langsung atau memesan melalui berbagai situs online. Sebagai panduan sebelum melakukan pembelian, berikut ini adalah beberapa informasi mengenai kisaran harga iguana yang beredar di pasar.
Daftar Harga Iguana
Jenis Iguana | Harga (Rp) |
Green Iguana Peru | 1.000.000 |
Green Iguana | 600.000 – 2.500.000 |
Iguana Blue Diamond | 420.000 – 2.700.000 |
Iguana Red Mix Colombia | 400.000 – 3.000.000 |
Tabe Iguana | 3.000.000 |
Red Iguana | 650.000 – 4.000.000 |
Iguana Super Red | 775.000 – 5.000.000 |
Iguana Colombia | 810.000 – 9.000.000 |
Iguana Red Hypo | 5.500.000 – 10.000.000 |
Blue Iguana | 3.500.000 – 15.000.000 |
Iguana Crutchfield Strain Albino | 35.000.000 |
Iguana Albino | 11.250.000 – 50.000.000 |
Jika dibandingkan dengan penawaran pada tahun 2020 dan 2021, harga iguana mengalami fluktuasi pada tahun 2022 dan 2023. Sebagai contohnya, harga iguana Colombia yang awalnya ditawarkan seharga Rp5,5 juta pada tahun 2020, naik menjadi Rp9 juta per ekor pada tahun 2021, 2022, dan 2023.
Selain itu, Blue Iguana dengan berat 5 kg juga mengalami kenaikan harga yang signifikan. Dari harga tertinggi sebesar Rp4,2 juta pada tahun 2020, naik menjadi Rp15 jutaan pada tahun 2021, 2022, dan 2023. Sementara itu, Iguana Super Red juga mengalami peningkatan harga yang cukup besar. Dari harga Rp2 juta pada tahun 2020, naik menjadi Rp3 jutaan pada tahun 2021, dan kemudian menjadi Rp5 jutaan pada tahun 2022 dan 2023.
Perlu diperhatikan bahwa harga-harga tersebut dapat berbeda-beda tergantung dari tempat Anda membeli iguana. Seperti halnya hewan lainnya, iguana juga rentan terhadap penyakit. Oleh karena itu, perawatan yang tepat diperlukan untuk memastikan bahwa iguana tetap sehat dan pulih sepenuhnya. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang sering dialami oleh iguana.
Ragam Penyakit Iguana
- Fibrous Osteodystrophy atau kondisi tulang metabolik merupakan hasil dari kurangnya gizi dan pola makan yang buruk. Bagi mereka yang baru memelihara iguana, disarankan untuk mendapatkan nasihat dari penjual mengenai jenis makanan yang sesuai. Beberapa makanan seperti selada memiliki kandungan gizi yang rendah. Tanda-tanda gejala penyakit ini termasuk rahang bagian bawah yang terasa lembek, bengkak di area rahang bagian bawah, kelelahan, pembengkakan pada kaki, dan kesulitan makan.
- Kelumpuhan pada kaki belakang disebabkan oleh kekurangan vitamin B1. Untuk mengobati kondisi ini, dokter hewan biasanya akan memberikan suntikan vitamin dan mineral serta memberikan rekomendasi perubahan pola pakan iguana.
- Luka bakar bisa terjadi jika lampu dalam kandang iguana tidak dipasang dengan benar. Ketidaksesuaian pemasangan tersebut dapat membuat lampu bersentuhan langsung dengan iguana dan menyebabkan luka bakar. Oleh karena itu, penting untuk meletakkan lampu pada posisi yang aman.
- Infeksi bakteri adalah ancaman bagi iguana. Lingkungan yang lembap dan kotor dapat menyebabkan munculnya berbagai jenis infeksi bakteri. Kurangnya kebersihan dalam kandang dapat mengakibatkan lepuh pada kulit, gangren pada jari kaki dan kuku. Daerah yang terinfeksi akan berubah warna menjadi abu-abu gelap atau hitam, serta mengalami keretakan. Infeksi juga dapat menyerang mulut iguana, ditandai dengan peradangan dan timbulnya nanah.
- Parasit juga merupakan penyebab umum kematian iguana. Parasit dapat hidup dalam saluran pencernaan atau dalam darah iguana.
- Kegagalan organ biasanya terjadi pada iguana yang sudah tua atau sebagai akibat dari infeksi bakteri. Gejala yang timbul meliputi hilangnya nafsu makan, kembung, penurunan berat badan, kelesuan, dan dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kematian.
Bagi mereka yang tertarik untuk memelihara iguana, penting untuk mencampurkan berbagai jenis makanan dalam diet mereka. Hal ini menjadi lebih penting jika iguana tidak mendapatkan asupan vitamin D3 yang cukup, yang dapat mempengaruhi produksi kalsium dalam tubuhnya. Selain itu, perawatan iguana dan reptil lainnya membutuhkan komitmen dan perlakuan khusus, karena hewan-hewan ini sebenarnya bukan termasuk hewan peliharaan biasa.
Menurut pendiri komunitas Debar (Dekat Bareng Reptil), mereka yang ingin memelihara reptil harus siap menerima tiga komitmen utama, yaitu risiko digaruk, digigit, dan disabet ekor. Karakteristik binatang reptil sulit diprediksi dan dapat menjadi agresif secara tiba-tiba. Meskipun reptil sebenarnya dapat membentuk ikatan dengan manusia seperti halnya kucing dan anjing, tetapi mereka akan merasa tenang jika ada manusia di sekitarnya. Oleh karena itu, ada baiknya untuk sesekali melepaskan reptil di dalam rumah dan sering mengelusnya untuk memperkuat kedekatan.
Perlu diingat bahwa pemilik reptil juga harus mengetahui saat-saat ketika reptil tersebut dapat menjadi buas. Sebagai contoh, ular sebaiknya tidak dipegang saat sedang mengalami pergantian kulit atau dalam kondisi birahi yang tinggi. Pada periode tersebut, mereka cenderung menjadi sangat agresif.