Bagi mereka yang terlibat dalam industri percetakan, kertas samson mungkin sudah menjadi hal yang familiar. Jenis kertas ini memiliki warna dominan cokelat dan sering digunakan sebagai bahan untuk paper bag atau amplop surat. Di pasaran dalam negeri, kertas samson umumnya dijual per lembar atau per rim dengan harga yang terjangkau.
Dalam informasi yang dikutip dari Wikipedia, kertas didefinisikan sebagai bahan yang tipis yang terbuat dari serat yang dikompresi dari pulp. Kertas telah menjadi media utama untuk menulis, mencetak, melukis, dan memiliki beragam penggunaan lain seperti kertas tisu untuk keperluan makanan, kebersihan, dan toilet.
Sejarah kertas sendiri sangat panjang. Peradaban Mesir Kuno menggunakan papirus sebagai media penulisan, yang kemudian menyebar ke Timur Tengah, Romawi, dan seluruh Eropa meskipun dengan harga yang tinggi. Dari kata “papirus” inilah kata “paper” dalam bahasa Inggris, “papier” dalam bahasa Belanda dan Jerman, serta “papel” dalam bahasa Spanyol berasal, yang semuanya memiliki arti kertas.
Peradaban China juga berperan penting dalam sejarah kertas. Tsai Lun dikenal sebagai penemu kertas dari bahan bambu yang melimpah di seluruh China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini kemudian menyebar ke Jepang dan Korea seiring dengan perkembangan peradaban di wilayah tersebut. Pembuatan kertas awalnya merupakan rahasia, tetapi kemudian teknik pembuatannya diperoleh oleh orang-orang Arab pada zaman Abbasiyah setelah kekalahan pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi. Pada masa Abbasiyah, pusat industri kertas mulai muncul di Baghdad, Samarkand, dan kota-kota industri lainnya. Kemudian, pembuatan kertas menyebar ke Italia, India, Eropa, dan seluruh dunia setelah Perang Salib dan penaklukan Grenada dari bangsa Moor oleh orang-orang Spanyol.
Di dalam negeri, pembuatan kertas pertama kali tercatat di Ponorogo pada abad ke-7. Kertas ini dibuat dari kulit kayu pohon setempat. Kertas buatan Ponorogo digunakan sebagai media penulisan bagi biksu-biksu yang mempelajari agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya karena cocok untuk daerah tropis. Meskipun kertas sudah diproduksi, peristiwa-peristiwa tidak dituliskan langsung pada kertas Ponorogo, melainkan pada lempengan tembaga yang ditemukan pada abad ke-9 di Desa Taji, yang berisi peristiwa-peristiwa keagamaan Buddha.
Selain sebagai media penulisan bagi para biksu, kertas buatan Ponorogo juga digunakan sebagai media melukis wayang beber, yang kemudian menjadi cikal bakal wayang kulit. Ketika Islam masuk ke Indonesia, kertas buatan Ponorogo digunakan sebagai media penulisan Al-Quran di pesantren Tegalsari yang dipimpin oleh KH Khasan Besari.
Jenis Kertas
- HVS merupakan jenis kertas dengan tekstur halus, warna putih, dan memiliki ketebalan yang bervariasi mulai dari 60 GSM hingga 100 GSM. Kertas ini sering digunakan di kantor dan sekolah untuk membuat laporan kerja, tugas sekolah, makalah, dan sebagai media buku.
- Book paper memiliki tekstur sedikit kasar, namun cenderung halus, berwarna kekuningan, ringan, dan tipis. Ketebalan kertasnya berkisar antara 55 GSM, 70 GSM, dan 90 GSM. Kertas ini umumnya digunakan sebagai buku teks karena kurang cocok untuk mencetak gambar dengan ketajaman yang tinggi.
- Art paper adalah jenis kertas yang memiliki permukaan yang licin, sehingga kurang cocok digunakan untuk menulis. Kertas ini biasanya digunakan untuk mencetak material promosi seperti kartu undangan atau kartu nama dalam ukuran kecil.
- Art carton adalah kertas dengan sifat yang mirip dengan art paper, namun terbuat dari bahan dasar karton. Kertas ini memiliki gramasi yang lebih berat dan lebih tebal dibandingkan dengan art paper. Beberapa gramasi yang populer adalah 190 gr, 210 gr, 230 gr, 260 gr, 310 gr, 350 gr, dan 400 gr.
- Fancy paper adalah jenis kertas yang sangat cocok digunakan untuk membuat kartu undangan karena memiliki tekstur yang unik, sehingga memberikan kesan premium.
- Corrugated adalah jenis kertas yang mirip dengan kardus, namun lebih tipis, dengan lapisan kertas bergelombang di dalamnya. Kertas ini cukup tebal dan biasanya digunakan untuk kemasan produk atau pembuatan kartu undangan eksklusif untuk acara formal.
- Ivory adalah kertas yang memiliki sifat yang mirip dengan art carton dan art paper. Namun, kertas ivory memiliki warna yang buram dan hanya satu sisi yang memiliki permukaan yang licin. Jenis kertas ini sering digunakan untuk poster, buku agenda, dan kemasan produk seperti paper tray dan box kebab.
Apa Itu Kertas Samson?
Selain variasi kertas yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat satu jenis kertas yang umum digunakan dalam percetakan, yaitu kertas samson. Kertas ini diproduksi melalui proses daur ulang dan biasanya digunakan sebagai bahan untuk paper bag atau amplop surat. Kertas samson tersedia dalam bentuk gulungan dan mudah ditemukan di toko alat tulis dan fotokopi.
Kertas samson terbuat dari bahan daur ulang dengan warna coklat dan sering digunakan untuk pembuatan paper bag dan bungkus. Ketebalan yang biasa digunakan adalah 70 GSM dan 80 GSM, sehingga tulisan dengan pulpen atau spidol tidak tembus. Selain memiliki warna coklat, kertas samson juga memiliki tekstur yang kasar sebagai ciri khasnya.
Harga Kertas Samson
| Ukuran Kertas Samson | Harga |
| Kertas Samson A4 200 gr | Rp300 per lembar |
| Kertas Samson A4 280 gr | Rp500 per lembar |
| Kertas Samson A3 150 GSM | Rp1.125 per lembar |
| Kertas Samson A5 200 gr | Rp23.000 (100 lembar) |
| Kertas Samson A4 200 gr | Rp23.900 (100 lembar) |
| Kertas Samson A3 200 gr | Rp27.000 (50 lembar) |
| Kertas Samson A4 80 GSM | Rp78.000 per rim |
| Kertas Samson A3 Plus 75 gr | Rp125.075 (250 lembar) |
| Kertas Samson F4 75 gr | Rp104.808 (500 lembar) |
Informasi mengenai harga kertas samson di atas kami peroleh dari berbagai sumber, termasuk toko kertas dan situs jual beli online. Perbandingan harga kertas samson tahun 2021 dibandingkan tahun 2020 menunjukkan adanya penurunan, namun sedikit naik pada tahun 2022. Sebagai contoh, kertas Samson A4 80 GSM yang sebelumnya dijual seharga Rp78 ribu per rim pada tahun 2020, turun menjadi Rp75 ribu per rim pada tahun 2021, namun naik sedikit menjadi Rp78 ribu pada tahun 2022.
Selain itu, harga kertas samson A4 280 gram yang awalnya dijual seharga Rp380 per lembar pada tahun 2020, mengalami penurunan menjadi Rp325 per lembar pada tahun 2021, tetapi naik menjadi Rp500 per lembar pada tahun 2022. Untuk mendapatkan informasi yang lebih detail, Anda dapat mengunjungi langsung toko kertas terdekat di kota Anda.