Rasa sakit pada lambung adalah salah satu gejala utama gangguan lambung yang secara medis dikenal sebagai gastritis atau sakit maag.[1] Selain itu, gangguan lambung yang umum terjadi adalah asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Namun, sayangnya banyak orang menganggap kondisi ini tidak terlalu serius, padahal pada tingkat yang lebih parah, asam lambung dapat menyebabkan gangguan pencernaan, komplikasi kesehatan, bahkan dapat berujung pada kematian. Untuk mengatasi masalah lambung ini, Lansoprazole dapat digunakan sebagai obat yang harganya terjangkau.
Penyebab dan Gejala Asam Lambung
Secara sederhana, asam lambung adalah suatu masalah pencernaan. Istilah medisnya, gastroesophageal reflux disease (GERD), merujuk pada gangguan di mana isi perut naik ke kerongkongan. Faktor pemicu asam lambung meliputi gaya hidup merokok dan konsumsi makanan tertentu seperti cokelat, daun mint, gorengan, makanan berlemak, kopi, dan minuman beralkohol.
Mengidap asam lambung berlebihan sangat tidak nyaman, dan penting untuk memahami manfaat dan efek sampingnya. Asam lambung merupakan cairan yang diproduksi dalam sistem pencernaan dan memiliki peran penting dalam deteksi kuman atau bakteri, penyerapan vitamin B12, dan dukungan sistem pencernaan. Tingginya kadar asam lambung dapat menyebabkan gejala seperti gangguan pernapasan, bau napas tidak sedap, bersendawa, perut kembung, nyeri tenggorokan, batuk berdahak, kelemahan tubuh, kulit kusam, demam, rambut rontok, dan dapat disebabkan oleh faktor seperti kecanduan diet, dehidrasi, diabetes, atau kehamilan.
Untuk mengatasi gangguan asam lambung, seringkali digunakan obat antasida yang membantu meredakan sakit perut. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan antasida yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah lain. Salah satu pilihan pengobatan adalah mengonsumsi obat Lansoprazole, namun sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Apa Itu Obat Lansoprazole?
Lansoprazole merupakan kelompok obat proton pump inhibitor. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan pada sistem pencernaan akibat produksi asam lambung yang berlebihan, seperti sakit maag dan tukak lambung. Selain itu, obat ini juga bisa meredakan gejala akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan, seperti kesulitan menelan dan batuk berkepanjangan.
Cara kerja Lansoprazole adalah mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh dinding lambung. Lambung menghasilkan asam secara alami untuk mencerna makanan dan membunuh bakteri. Namun, asam ini bisa menyebabkan iritasi pada lambung sendiri. Oleh karena itu, mukosa atau lendir pelindung diproduksi untuk melindungi dinding lambung.
Ketika lapisan mukosa pelindung ini mengalami gangguan, asam lambung akan mulai melukai dinding lambung hingga menyebabkan terjadinya peradangan, tukak, dan kondisi-kondisi lainnya. Selain itu, sebagian orang juga mengalami masalah dengan katup otot (sfingter) yang berfungsi sebagai pintu satu arah untuk masuknya makanan dari kerongkongan ke lambung dan mencegah naiknya kembali makanan dari lambung ke kerongkongan. Masalah yang terjadi pada otot tersebut menyebabkan asam terlepas naik ke atas dan menyebabkan iritasi pada kerongkongan, sehingga muncul gejala-gejala penyakit asam lambung (GERD).
Interaksi Obat Lansoprazole
- Risiko hipomagnesemia dapat meningkat jika Lansoprazole dikonsumsi bersamaan dengan obat diuretik dan digoxin.
- Lansoprazole memiliki potensi untuk mengurangi konsentrasi plasma erlotinib, dasatinib, dan lapatinib.
- Kemampuan penyerapan itraconazole dan ketoconazole dapat menurun ketika dikonsumsi bersama Lansoprazole.
- Konsentrasi plasma cilostazol dan methotrexate dapat meningkat jika digunakan bersamaan dengan Lansoprazole.
- Antasida dan sukralfat dapat mengurangi tingkat penyerapan Lansoprazole dalam tubuh.
- Penggunaan Lansoprazole bersama rilpivirin dan atazanavir dapat mempengaruhi kinerja obat dan berpotensi berbahaya.
Perbedaan Lansoprazole, Omeprazole, dan Pantoprazole
Parafrase:
PPI (Proton Pump Inhibitor) digunakan untuk menghambat produksi asam lambung dan digunakan dalam pengobatan gangguan pencernaan seperti sakit maag, tukak lambung, penyakit asam lambung, dan sindrom lainnya. Omeprazole merupakan PPI generasi pertama, sedangkan Lansoprazole dan Pantoprazole merupakan generasi kedua dan ketiga. Meskipun ketiga obat tersebut memiliki fungsi yang sama sebagai obat pereda nyeri lambung, dosis tablet yang digunakan dapat bervariasi.
Durasi pengobatan dengan obat PPI bergantung pada kondisi medis individu dan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam sangat disarankan. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menanyakan keluhan pasien untuk memahami kondisi secara lebih mendalam. Pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan darah, USG barium meal, atau endoskopi mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab masalah. Setelah kondisi medis yang mendasari diketahui, dokter akan menentukan jangka waktu penggunaan obat PPI yang tepat.
Cara Konsumsi Lansoprazole
- Pastikan Anda membaca informasi yang tertera pada kemasan obat dan mengikuti petunjuk dokter dengan cermat. Telan kapsul obat secara utuh tanpa membukanya, menghancurkannya, atau mengunyahnya. Disarankan untuk mengonsumsi obat ini 30 menit sebelum makan, karena jika diminum setelah makan, penyerapannya dapat terganggu.
- Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dan dosis berikutnya. Sebaiknya Anda mengonsumsi Lansoprazole pada jam yang sama setiap hari agar efeknya dapat dioptimalkan. Jika Anda lupa mengonsumsi Lansoprazole, segeralah melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Namun, jika waktu konsumsi berikutnya sudah mendekati, sebaiknya abaikan dosis yang terlewat dan jangan menggandakan dosis.
Apakah Lansoprazole aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui? Menurut FDA, Lansoprazole termasuk dalam kategori B untuk obat ibu hamil. Ini berarti studi pada hewan percobaan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Lansoprazole juga dapat terpindah ke dalam ASI ibu menyusui. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan penggunaan Lansoprazole dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Harga Lansoprazole
| Varian Lansoprazole | Harga |
| Lansoprazole Hexpharm 30 mg | Rp1.866 per tablet |
| Lansoprazole Novell 30 mg | Rp1.910 per tablet |
| Lansoprazole Nulab 30 mg | Rp1.910 per tablet |
| Lansoprazole IF 30 mg | Rp1.910 per tablet |
Kami mengumpulkan informasi mengenai harga obat Lansoprazole dari berbagai sumber, termasuk beberapa apotek terkemuka. Terdapat peningkatan harga Lansoprazole saat ini jika dibandingkan dengan penawaran sebelumnya. Sebagai contoh, harga Lansoprazole Hexpharm 30 mg sebelumnya sekitar Rp1.264 per tablet, namun kini naik menjadi sekitar Rp1.866. Sementara itu, harga Lansoprazole Novell 30 mg juga mengalami peningkatan dari sekitar Rp1.879 menjadi sekitar Rp1.910 per tablet.
Efek Samping Lansoprazole
Meskipun jarang terjadi, penggunaan lansoprazole dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti gangguan pencernaan seperti diare, nyeri perut, mual, perut kembung, sulit buang air besar, sakit kepala atau pusing, serta penurunan kadar zat besi dalam darah. Jika efek samping tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.