Semen merupakan material yang sangat dikenal dan sering digunakan untuk merekatkan berbagai jenis bahan bangunan seperti batu, bata, dan batako. Dalam pembangunan rumah, gedung, atau bangunan lainnya, biasanya penggunaan semen dilakukan dengan membeli kemasan dalam bentuk satu sak. Kemasan ini memiliki kapasitas yang lebih besar, umumnya sekitar 40 kg atau 50 kg, dan harganya lebih terjangkau jika dibandingkan dengan membeli secara eceran.

Menurut definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, semen adalah serbuk atau tepung yang terbuat dari kapur dan material lainnya yang digunakan untuk membuat beton, merekatkan batu batas, atau membuat tembok. Komposisi semen umumnya terdiri dari batu kapur atau gamping yang mengandung kalsium oksida (CaO), tanah liat atau lempung yang mengandung silika oksida (SiO2), aluminium oksida, besi oksida, dan gips yang berfungsi untuk mengontrol pengerasan. Secara umum, semen terdiri dari empat unsur pokok, yaitu batu kapur sebagai sumber utama, tanah liat, pasir kuarsa atau batu silika (bila diperlukan), dan pasir besi atau bijih besi.[1]

Dalam perkembangan zaman, nano teknologi juga mulai diterapkan dalam produksi semen. Nano material diklaim memiliki efek besar karena memiliki luasan area yang lebih besar daripada material biasa. Penggunaan nanomaterial ini dapat berperan sebagai pengisi (filler) dan pengikat yang meningkatkan performa antara semen dan agregat, sehingga meningkatkan kualitas semen itu sendiri.[2]

Berdasarkan hasil uji coba,[3] penggunaan nano semen sebagai pengganti semen konvensional dapat meningkatkan kuat tekan pada mortar. Peningkatan tersebut berkaitan dengan jumlah nano semen yang ditambahkan. Studi lain juga menunjukkan bahwa semen PCC dengan tingkat kehalusan yang lebih tinggi dapat menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi[4]. Selain itu, waktu ikat awal semen juga menjadi lebih cepat dengan luas penampang spesifik yang lebih besar.

Terdapat beberapa tipe semen yang sering digunakan dalam industri konstruksi. Tipe I, juga dikenal sebagai Ordinary Portland Cement (OPC), digunakan untuk bangunan umum tanpa persyaratan khusus. Tipe II digunakan jika terdapat gangguan dari sulfat yang sedang dan panas hidrasi sedang. Tipe III memiliki proses pengerasan yang cepat. Tipe IV memiliki panas hidrasi rendah. Dan terakhir, Tipe V digunakan jika ada pembangunan di sekitar tepian pantai.[5]

Jenis Semen

Semen 1 sak (sumber: azobuild.com)
Semen 1 sak (sumber: azobuild.com)

Bagi para pekerja konstruksi atau mereka yang terlibat dalam pembangunan bangunan, mungkin sudah mengerti metode yang benar untuk mengaduk semen. Selain semen dan air, juga diperlukan pasir dan bahkan batu koral jika diperlukan. Semua bahan tersebut harus dicampur secara menyeluruh untuk menghasilkan adukan semen. Namun, dalam proses pembuatan campuran ini, terdapat metode khusus yang harus diikuti dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan.

Cara Membuat Adukan Semen

Setelah mengetahui cara yang tepat untuk mengaduk semen, Anda dapat memperoleh semen melalui berbagai toko bahan bangunan atau melalui platform e-commerce. Jika Anda memiliki proyek pembangunan yang membutuhkan jumlah yang cukup besar, seperti pembangunan kamar mandi, ruang tamu, atau pagar, lebih disarankan untuk membeli semen dalam kemasan 1 sak karena memiliki kapasitas yang lebih besar. Berikut ini kami menyajikan perkiraan harga semen 1 sak yang berlaku di pasar domestik.

Harga Semen 1 Sak

Ilustrasi: Pekerja di Toko Bangunan Mengangkat Semen (credit: myrepublica)
Ilustrasi: Pekerja di Toko Bangunan Mengangkat Semen (credit: myrepublica)
Merk Semen Harga
Semen Jakarta 40 kg Rp39.500 per sak
Semen Conch 40 kg Rp44.400 per sak
Semen Rajawali 40 kg Rp46.000 per sak
Semen Padang 40 kg Rp46.400 per sak
Semen SCG 40 kg Rp48.300 per sak
Semen Merah Putih 40 kg Rp48.500 per sak
Semen Gresik 40 kg Rp54.900 per sak
Semen Tiga Roda 40 kg Rp58.900 per sak
Semen Holcim (Dynamix) 40 kg Rp58.000 per sak
Semen Putih Tiga Roda 40 kg Rp106.000 per sak
Semen Padang 50 kg Rp58.500 per sak
Semen Serang 50 kg Rp44.000 per sak
Semen Rajawali 50 kg Rp54.000 per sak
Semen Padang 50 kg Rp58.500 per sak
Semen Merah Putih 50 kg Rp60.000 per sak
Semen SCG 50 kg Rp60.000 per sak
Semen Garuda 50 kg Rp61.000 per sak
Semen Holcim (Dynamix) 50 kg Rp68.120 per sak
Semen Gresik 50 kg Rp68.500 per sak
Semen Tiga Roda 50 kg Rp70.000 per sak

Rangkuman informasi di atas mengenai harga semen 1 sak kami peroleh dari berbagai sumber, termasuk toko material bangunan dan platform jual beli online. Terdapat variasi kenaikan dan penurunan harga jika dibandingkan dengan penawaran sebelumnya. Sebagai contoh, harga Semen Gresik 50 kg awalnya sekitar Rp54 ribu per sak dan saat ini mengalami kenaikan menjadi sekitar Rp68 ribuan per sak. Sementara itu, harga Semen Padang 50 kg mengalami penurunan dari sekitar Rp61 ribu per sak menjadi sekitar Rp58 ribuan per sak.

[1] Tanubrata, Maksum. 2015. Bahan-Bahan Konstruksi dalam Konteks Teknik Sipil. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 11(2): 76-168.

[2] Fadlillah, Dion Aji, et al. 2014. Pengaruh Komposisi Nano Semen terhadap Kuat Tekan Mortar. Jurnal Karya Teknik Sipil UNDIP, Vol. 3(4): 1031-1042.

[3] Ibid.

[4] Slat, Ventje Berty, et al. 2016. Pengaruh Kehalusan Semen terhadap Peningkatan Kekuatan Mortar. Jurnal Ilmiah Media Engineering, Vol. 6(3): 547-553.

[5] Tanubrata, Maksum. Op. cit.