Terdapat beragam cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penampilan sepeda motor agar terlihat lebih keren. Saat ini, salah satu produk yang sedang digemari oleh banyak penggemar modifikasi adalah carbon kevlar. Material ini tidak hanya kuat dan ringan, tetapi juga memiliki tampilan yang sporty. Dengan keunggulannya tersebut, harga carbon kevlar memang relatif tinggi, rata-rata berada dalam kisaran ratusan ribu rupiah. Sementara itu, biaya pemasangan material ini biasanya dihitung berdasarkan panjangnya per sentimeter.
Pada masa lalu, kendaraan biasanya dianggap sebagai kebutuhan sekunder bagi banyak orang. Namun, seiring dengan meningkatnya standar ekonomi masyarakat, kendaraan akhirnya menjadi kebutuhan sekunder yang bahkan menjadi prioritas bagi banyak orang. Kendaraan tersebut utamanya digunakan sebagai sarana transportasi, meskipun sebagian juga memanfaatkannya untuk keperluan bisnis.
Sebenarnya, kendaraan yang diproduksi oleh pabrikan telah dirancang dengan baik, termasuk memperhatikan aspek keamanan, kenyamanan, dan gaya desain. Namun, masih ada banyak pemilik kendaraan, terutama sepeda motor, yang merasa belum puas dengan penampilan kendaraan mereka. Oleh karena itu, tidak sedikit yang memutuskan untuk melakukan renovasi atau modifikasi pada kendaraan mereka.
Menurut definisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, modifikasi adalah proses mengubah [1]. Secara umum, modifikasi merujuk pada perubahan barang yang awalnya kurang menarik agar menjadi lebih menarik, tanpa menghilangkan fungsi aslinya, tetapi menampilkan bentuk yang lebih estetis dari sebelumnya [2]. Dalam dunia otomotif, modifikasi sering disebut sebagai custom, yang mencakup penyesuaian bentuk kendaraan sesuai dengan keinginan, karakter, dan imajinasi pengguna atau pemilik kendaraan tersebut.[3]
Kelebihan Carbon Kevlar
Terdapat banyak potensi modifikasi yang dapat diterapkan pada sepeda motor. Namun, umumnya pemilik kendaraan akan memodifikasi bagian eksterior agar tampilan motor menjadi lebih menarik. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat berbagai media yang dapat digunakan. Salah satu yang umum adalah menggunakan cat khusus, namun tidak sedikit pula yang memilih menggunakan bahan carbon kevlar untuk memberikan tampilan yang lebih elegan pada motor.
Namun, apa sebenarnya carbon kevlar itu? Menurut berbagai sumber, carbon kevlar adalah bahan yang terbuat dari serat fiber sintetis yang sangat tipis dan terbuat dari karbon. Bahan ini diklaim memiliki kekuatan yang luar biasa, ringan, dan fleksibel. Meskipun baru menjadi populer belakangan ini, carbon kevlar sebenarnya telah ditemukan pada tahun 1965 oleh dua ilmuwan bernama Stephani Kwolek dan Herbert Blades di sebuah perusahaan yang kebetulan bernama kevlar.
Kelebihan utama dari carbon kevlar adalah kekuatannya yang tinggi. Bahkan, bahan ini sering dianggap lebih kuat daripada baja dengan bobot dan dimensi yang sama. Dengan menggunakan carbon kevlar, bodi sepeda motor akan menjadi lebih kuat namun tetap ringan.
Salah satu keunggulan dari carbon kevlar adalah sifatnya yang tahan terhadap panas. Bahan ini sangat ideal bagi mereka yang ingin melakukan modifikasi pada bagian-bagian sepeda motor seperti silencer atau muffler knalpot. Saat ini, sudah umum melihat pemilik sepeda motor yang membungkus knalpot mereka dengan carbon kevlar. Selain memberikan tampilan yang estetis, material ini juga dapat melindungi kaki dari risiko terkena panas knalpot.
Selain itu, carbon kevlar juga dapat digunakan untuk meredam suara mesin sepeda motor, membuatnya menjadi lebih halus. Caranya cukup sederhana, yaitu dengan membungkus blok mesin menggunakan bahan ini. Bahkan, beberapa orang menggunakan carbon kevlar sebagai pelapis helm.
Tersedia dalam berbagai motif seperti hexagonal, batik, dan lainnya, pemasangan carbon kevlar tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, bahkan membutuhkan beberapa hari. Sebelumnya, bagian yang akan dilapisi carbon kevlar harus dibersihkan dengan baik. Kemudian, dilakukan pelapisan dasar menggunakan resin. Setelah itu, carbon kevlar dapat ditempatkan dengan ukuran yang sesuai dengan objek yang akan dilapisi.
Setelah carbon kevlar merata dengan permukaan yang dilapisi, dilanjutkan dengan proses pelapisan menggunakan kuas. Proses ini dilakukan hingga seluruh bagian terlapisi resin. Setelah kering, langkah berikutnya adalah mengamplas, dengan tujuan agar permukaan yang dilapisi resin menjadi rata. Proses pengamplasan ini dapat dilakukan beberapa kali. Selanjutnya, dilakukan proses detailing untuk merapikan bagian pinggir bodi atau permukaan dengan cara memotong serat carbon kevlar dan mengamplas bagian pinggir hingga rata.
Harga Carbon Kevlar
Ukuran Carbon Kevlar | Harga |
Carbon Kevlar 200 GSM | Rp284.000 per lembar |
Carbon Kevlar 220 GSM | Rp300.000 per lembar |
Carbon Kevlar 240 GSM | Rp320.000 per lembar |
Kami mengumpulkan informasi mengenai harga carbon kevlar di atas dari berbagai sumber, dan umumnya satu lembar carbon kevlar memiliki dimensi panjang 50 cm dan lebar 1,5 meter. Harap dicatat bahwa harga carbon kevlar tersebut bersifat tidak tetap dan dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, harga carbon kevlar saat ini memang mengalami sedikit kenaikan. Sebagai contoh, carbon kevlar dengan berat 200 GSM awalnya dijual seharga Rp250 ribu dan kini menjadi Rp284 ribu per lembar. Sementara itu, harga carbon kevlar dengan berat 220 GSM naik dari Rp270 ribu menjadi mencapai Rp300 ribuan per lembar.
[1] Hidayat, Ardyotha dan Dicky Hidayat, 2019. Perancangan Buku Ilustrasi Modifikasi Sepeda Motor Retro Klasik. e-Proceeding of Art & Design, Vol. 6(1): 46-55.
[2] Chaning, Jonathan, Aristarchus P. K., Margana. 2013. Perancangan Buku Mobil Modifikasi dengan Pendekatan fotografi Studio. Jurnal DKV Adiwarna Universitas Kristen Petra, Vol: 1(2).
[3] Josephino, Meilano S. S. dan Diana Amalia. 2015. Sikap Anggota Komunitas Penggemar Modifikasi Motor terhadap Peraturan Undang-Undang tentang Modifikasi (Study Deskriptif Kuantitatif Sikap Anggota Penggemar Modifikasi Motor terhadap Peraturan Undang-Undang RI No. 22 tahun 2009). Jurnal Ilmu komunikasi UPN Veteran Jawa Timur, Vol. 7(2): 45-50.