Kucing hutan (Prionailurus bengalensis) tampaknya semakin populer di kalangan pecinta hewan. Namun, kucing ini termasuk langka dan sulit untuk dibreeding. Oleh karena itu, harga jualnya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan kucing ras lain seperti Persia. Umumnya, peternak kucing hutan menjual kucing dengan jenis seperti blacan, Kalimantan, dan Jawa. Beberapa penjual juga menawarkan kucing hutan dalam kondisi non-pedigree.
Kucing hutan merupakan satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah dan umumnya ditemukan di tepi hutan dengan dataran rendah, perkebunan kelapa sawit, dan daerah terpencil yang jauh dari pemukiman manusia. Kucing hutan dapat dijadikan hewan peliharaan dengan persyaratan khusus dan harus disertai dengan sertifikat resmi yang diakui oleh pemerintah.
Secara global, terdapat 28 spesies kucing hutan yang langka dan tersebar di seluruh dunia, namun hanya 8 jenis yang diizinkan untuk dipelihara. Kucing hutan yang dapat dipelihara memiliki ciri-ciri seperti sering disebut sebagai “macan akar,” memiliki bulu halus, tubuh pendek, dan corak bulu berupa totol yang mirip dengan macan.
Secara umum, kucing hutan memiliki sifat yang agresif jika dibandingkan dengan kucing kampung atau ras lainnya. Meskipun begitu, kucing hutan yang dipelihara dengan benar memiliki tingkat agresivitas yang lebih rendah dibandingkan dengan kucing hutan yang tidak boleh dipelihara.
Lalu, apa saja spesies kucing hutan yang bisa dipelihara?
Jenis Kucing Hutan yang Boleh Dipelihara

- Kucing Bengal, juga dikenal sebagai kucing Blacan, memiliki berat sekitar 10 kg dengan tubuh yang cenderung panjang dan berkaki pendek. Bulunya rapat dan lebat, tetapi berukuran pendek. Kucing ini aktif dan cerdas, mudah diajak bermain atau diajari hal-hal baru.
- Macan Dahan Benua adalah kucing hutan yang mirip dengan macan, dengan totol besar dan lebar. Hewan ini lebih langka dibandingkan dengan kucing Bengal. Tubuhnya kecil dan panjang, dengan bulu berwarna abu-abu cenderung dengan bintik hitam. Kucing ini memiliki tubuh yang agak kekar dibandingkan dengan kucing Bengal.
- Kucing Batu adalah jenis kucing hutan yang aktif pada malam hari atau bersifat nokturnal. Hewan ini mirip dengan jaguar, tetapi berukuran lebih kecil dengan berat hingga 5 kg dan panjang tubuh mencapai 62 cm. Kucing Batu memiliki ekor yang panjang dengan ukuran yang sama seperti tubuhnya, yang membuatnya unik.
- Macan Dahan Kalimantan adalah salah satu kucing hutan yang populer dan sering diburu oleh kolektor hewan langka. Meskipun namanya adalah kucing Kalimantan, hewan ini lebih banyak ditemukan di daerah Sumatera. Tubuhnya lebih besar dibandingkan dengan kucing hutan lainnya, dengan berat mencapai 25 kg.
- Kucing Emas Asia adalah kucing hutan yang jarang dipelihara oleh manusia. Hewan ini memiliki ukuran tubuh sedang dengan bobot mencapai 16 kg dan panjang tubuh 105 cm. Ekornya dapat mencapai panjang 57 cm saat dewasa. Kucing ini cenderung agresif dan suka memanjat.
- Kucing Kuwuk adalah salah satu jenis kucing hutan yang banyak dipelihara. Ukuran tubuhnya sama dengan kucing kampung, tetapi memiliki corak indah seperti cheetah dengan bulu yang mengilap dan lembut.
- Kucing Hutan Jawa mirip dengan kucing kampung, namun memiliki tubuh yang sedikit lebih besar dan sifat yang sangat agresif. Bulunya memiliki corak hitam dengan warna dasar abu-abu gelap. Kucing ini banyak ditemukan di area hutan dan perkebunan di Jawa.
Betul, kucing hutan Norwegia atau Norwegian Forest Cat merupakan salah satu jenis kucing dengan asal usul dari Norwegia. Mereka memiliki bulu yang panjang dan tebal dengan corak dan warna yang bervariasi. Kucing hutan Norwegia dikenal sebagai kucing yang ramah, tenang, dan agak pemalas.
Namun, memang benar bahwa kucing hutan Norwegia termasuk dalam varian yang sulit ditemukan di pasaran dalam negeri. Hal ini mungkin disebabkan oleh ketersediaan yang terbatas dan kepopuleran yang belum sebesar jenis kucing lainnya. Jika Anda tertarik untuk memelihara kucing hutan Norwegia, disarankan untuk mencari peternak kucing yang khusus menyediakan jenis ini atau menghubungi klub kucing untuk informasi lebih lanjut.
Selalu penting untuk memperoleh kucing hutan dari sumber yang terpercaya dan memastikan bahwa Anda dapat memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan kucing tersebut. Kucing hutan termasuk dalam hewan yang dilindungi, oleh karena itu pastikan untuk mematuhi peraturan dan undang-undang yang berlaku terkait kepemilikan dan perdagangan hewan dilindungi.
Untuk lebih jelas mengenai harga dan varian kucing hutan yang ada di Indonesia, Anda dapat melihat tabel berikut.
Harga Kucing Hutan

Jenis Kucing Hutan | Harga |
Kucing Hutan Anakan 3 bulan | Rp355.000 per ekor |
Kucing Hutan Kalimantan 2,5 bulan | Rp425.000 per ekor |
Kucing Hutan Sumatera 4 bulan | Rp475.000 per ekor |
Kucing Hutan 6 bulan | Rp505.000 per ekor |
Kucing Hutan Jawa 1 tahun | Rp1.100.000 per ekor |
Kucing Bengal Betina Non Pedigree | Rp3.000.000 per ekor |
Macan Dahan 3-12 bulan | Rp3.000.000 per ekor |
Blacan Kitten 1 bulan | Rp4.000.000 per ekor |
Blacan Jantan 4 bulan | Rp4.000.000 per ekor |
Kucing Bengal Marble Jantan Non Pedigree | Rp6.000.000 per ekor |
Kucing Bengal Marble Betina Non Pedigree | Rp7.000.000 per ekor |
Kucing Bengal Silver Betina 7 bulan | Rp9.800.000 per ekor |
Kucing Bengal Jantan Ped ICA | Rp12.000.000 per ekor |
Kucing Bengal Betina Import 1 tahun | Rp13.000.000 per ekor |
Kucing Bengal Silver Jantan 7 bulan Pedigree ICA | Rp28.000.000 per ekor |
Kucing Bengal Snow Sepia | Rp30.000.000 per ekor |
Harga kucing hutan atau Bengal yang telah kami rangkum di atas didapatkan dari berbagai sumber, termasuk situs jual beli online. Namun, perlu diperhatikan bahwa harga adopsi kucing hutan dapat bervariasi dan berubah sewaktu-waktu.
Sebagai contoh perbandingan, tahun lalu, harga kucing Bengal jenis marble jantan non-pedigree berkisar sekitar Rp5,5 juta per ekor, sedangkan harga kucing Bengal impor asal Rusia dapat mencapai Rp25 juta per ekor. Perlu diingat bahwa harga tersebut hanya sebagai referensi, dan harga aktual dapat berbeda tergantung pada faktor-faktor seperti keturunan, kualitas, dan popularitas kucing tersebut.
Jika Anda berminat untuk mengadopsi kucing hutan atau Bengal, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan menghubungi peternak kucing yang terpercaya atau organisasi penyelamatan hewan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat tentang harga dan ketersediaan kucing yang Anda inginkan.
[1] Putri, Rizki Amalia Adinda, Abdul Haris Mustari, Ardiantiono. 2017. Keanekaragaman Jenis Felidae Menggunakan Camera Trap di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam IPB, Vol. 14(1): 21-34.