Anda mungkin familiar dengan istilah angkong. Angkong merupakan sebuah kendaraan berbentuk gerobak yang digunakan untuk mempermudah transportasi material bangunan seperti semen dan pasir, sehingga dapat meringankan beban para pekerja. Dengan cara penggunaan yang melibatkan dorongan, angkong sering kali disebut sebagai gerobak sorong. Kendaraan ini dilengkapi dengan satu roda yang membantu dalam mobilitasnya. Angkong hadir dalam berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dan harga roda untuk angkong ini berkisar di puluhan ribu rupiah per buah.
Pengertian Angkong
Apabila Anda melakukan pencarian kata ‘angkong’ di mesin pencari Google, Anda mungkin akan sedikit bingung karena terdapat beberapa objek yang memiliki nama yang sama. Menurut National Geographic, angkong adalah kendaraan manual yang menyerupai gerobak beroda dua dengan kursi yang empuk dan ditarik oleh tenaga manusia. Kendaraan ini pertama kali diciptakan di Jepang pada tahun 1869, dan jejak penggunaan angkong dapat ditemukan di Medan, Indonesia.
Selain itu, angkong juga merupakan merek obat dari China yang dikatakan efektif dalam melancarkan aliran darah pada pasien stroke untuk mencegah kerusakan sel di dalam otak. Obat yang bernama Angkung Angong Niu Huang ini juga diklaim dapat mengatasi kejang dan komplikasi akibat demam tinggi serta dapat menghancurkan gumpalan darah akibat luka atau benturan.
Di sisi lain, angkong juga merujuk pada gerobak tangan atau kereta dorong beroda satu yang umumnya digunakan untuk mengangkut barang. Gerobak ini didesain agar dapat didorong dan dikendalikan oleh satu orang dengan pegangan di bagian belakang gerobak. Penggunaan gerobak ini membagi beban antara roda dan pengguna, sehingga memungkinkan pengangkutan barang yang lebih berat dan lebih besar daripada jika diangkut secara langsung. Selain digunakan dalam konstruksi, alat ini juga sering digunakan di bidang perkebunan.
Seperti yang diketahui, pekerjaan di perkebunan, seperti memungut buah yang jatuh dan menggunakan angkong, adalah kegiatan yang sangat melelahkan. Selain itu, pekerjaan ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses panen. Bahkan, kegiatan ini juga dapat menimbulkan risiko buah yang jatuh tercecer dan membusuk, yang berakibat pada kerugian. Oleh karena itu, alat seperti angkong sangat diperlukan sebagai bantuan dalam pekerjaan ini.[1][2]
Meskipun demikian, alat bantu seperti angkong dan gancu yang sering digunakan di lapangan tidak memberikan kenyamanan bagi para pekerja. Posisi kerja yang terpaksa mengikuti desain alat bantu yang tidak sesuai dengan postur tubuh pekerja dapat menyebabkan keluhan fisik, seperti ketidaknyamanan, kelelahan, serta rasa sakit pada punggung, bahu, dan tangan.[3]
Namun, angkong masih sering digunakan dalam kegiatan konstruksi bangunan dan di perkebunan. Bentuknya yang tidak terlalu besar, kemampuannya untuk dioperasikan oleh satu orang, serta harganya yang terjangkau menjadi alasan mengapa alat ini tetap dipakai.

Spesifikasi Ban Angkong
Selain fungsi sebagai tempat meletakkan material dan pegangan tangan, angkong juga telah dilengkapi dengan satu roda di sisi depan, mirip dengan kendaraan otomotif. Ban angkong bertugas sebagai penopang beban, mentransfer daya dorong dan pengereman, serta mengendalikan arah gerobak.[4]
Umumnya, ban angkong memiliki penampilan yang mirip dengan ban sepeda motor, khususnya skuter Vespa. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ban Vespa sering digunakan sebagai pengganti ban angkong. Ban gerobak ini biasanya berukuran 13 inch dengan velg tertutup, yang umumnya berwarna merah.
Di pasaran, terdapat beberapa merek ban angkong yang tersedia, seperti Artco dan Swallow. Anda dapat membelinya di toko material bangunan, toko alat konstruksi atau perkebunan, atau melalui platform jual beli online. Harga ban angkong bervariasi, namun umumnya cukup terjangkau. Berikut ini informasi lebih lanjut mengenai harga yang dapat menjadi referensi bagi Anda.

Harga Ban Angkong
Merk/Ukuran Ban Angkong | Harga (Rp) |
Artco Ban Dalam 13 inch | 55.000 |
Swallow Ban Luar 3.00-8 | 58.900 |
Artco Ban Luar 13 inch | 68.000 |
Artco Ban Mati 13 inch | 125.000 |
Swallow Ban Mati 3.00-8 | 135.000 |
Artco Ban Hidup 13 inch | 177.000 |
Harga ban kereta sorong atau angkong yang telah kami sampaikan di atas berasal dari berbagai sumber, termasuk berbagai situs jual beli online. Perlu diingat bahwa harga ban angkong tersebut tidaklah tetap dan dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu.
Apabila dibandingkan dengan harga ban angkong pada tahun 2021, terjadi kenaikan harga pada tahun 2022. Sebagai contoh, harga ban Swallow dengan ukuran 3.00-8 yang sebelumnya dijual dengan harga Rp85.000 pada tahun 2021, meningkat menjadi Rp135.000 pada tahun 2022. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa harga komponen tersebut dapat berbeda di setiap tempat meskipun produk yang ditawarkan sama.
[1] Putranti, K. A. 2013. Studi Waktu (Time Study) pada Aktivitas Pemanenan Kelapa Sawit di Perkebunan Sari Lembah Subur, Riau. Jurnal Keteknikan Pertanian, Vol. 26(2): 99-106.
[2] Adetan, D. A., et al. 2007, An improved pole-and-knife method of harvesting oil palms. International Commission of Agricultural Engineering (CIGR) e-Journal (9): 6-27.
[3] Hidayat, Risky, et al. 2013. Analisis Perancangan Alat Bantu Kerja Operator Angkut di Stasiun Pemanenan pada PT Perkebunan X. e-Jurnal Teknik Industri FT USU, Vol. 4(1): 25-32.
[4] Handoyo, Yopi. 2014. Analisis Performance Ban dengan Alat Drum Test. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Universitas Islam Bekasi, Vol. 2(1): 17-26.